Gubernur Jawa Barat Meresmikan Program JARKOMLUHDES (Jaringan Komunikasi Penyuluhan Desa) Dinas Pertanian Jawa Barat
Vmeet Pro Indonesia – Tanggal 14 Februari 2018 merupakan hari bersejarah bagi masyarakat desa di provinsi Jawa Barat. Setelah melalui proses eksplorasi, kajian, dan diskusi berkesinambungan dengan sejumlah Posluhdes selama 12 bulan, maka akhirnya program inovatif berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk penyuluhan pedesaan, yaitu Jarkomluhdes, diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat, Bapak Ahmad Heryawan.
Ada 2 (dua) komponen penting dalam Jarkomluhdes, yaitu input data kegiatan pertanian dan program tatap muka jarak jauh (video conference). Output yang diharapkan adalah informasi berupa potensi pertanian desa, hasil panen, dan harga2 yang berlaku di tingkat desa. Informasi ini akan memberikan masukan kepada Pemprov dan Pemkab untuk mengamat isituasi dan kondisi terkini di pedesaan serta mengantisipasi fluktuasi harga komoditas pertanian yang bisa merugikan para petani.
Selain informasi tersebut, program Jarkomluhdes juga menghadirkan tatap muka jarak jauh yang bisa dimanfaatkan untuk saling berbagi informasi dan pengetahuan di tingkat petani serta mendukung program Penyuluhan Online, yang bisa menghemat waktu, tenaga, dan biaya bagi para penyuluh. Program Penyuluhan Online ini direncanakan akan dimulai pada bulan April 2018, mulai hari Senin – Jumat, dengan jadwal yang disesuaikan untuk masing2 wilayah.
Ada 375 Posluhdes (Pos Penyuluhan Desa) yang menerima bantuan dari Provinsi Jawa Barat pada tahun 2017 lalu. Pada saat acara peresmian oleh Gubernur tersebut, juga dilaksanakan kegiatan video conference dengan 100+ Posluhdes yang sudah menerima bantuan. Pada umumnya, para Posluhdes merasakan manfaat dari kegiatan Jarkomluhdes tersebut, khususnya saling berbagi antar Posluhdes (lintas kabupaten) dan interaksi dengan provinsi dan kabupaten.
Diharapkan, setelah kegiatan input data bisa berjalan secara kontiniu (oleh para Posluhdes), Program Jarkomluhdes ini bisa memberikan hasil yang bermanfaat berupa data2 terkini di tingkat desa, kegiatan penyuluhan yang lebih efektif & efisien, serta peningkatan wawasan para petani terhadap teknologi informasi dan komunikasi terkini untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan para petani.